Kita memulainya dengan baik, dan kupikir kita mengakhirinya dengan cukup baik juga. Sampai sekarang, aku merasa kisah kita adalah kisah yang cukup indah. Seperti sebuah cerita novel, ketika kamu-menurutmu lho ya-jatuh cinta pada pandangan pertama pada aku, di koridor depan kelas X SMA kita. Lalu, cerita kita berlanjut pada kamu yang tau namaku dari
badge name di seragamku, kamu yang nanyain aku ke teman sekamarku di asrama, chatting pertama kamu yang nanyain tentang hobi menulisku, perkenalan pertama kita saat aku hendak ujian Bahasa Mandarin, sampai... seorang teman asrama yang patah hati, karena kamu menyukaiku.
KEMBALI KE ARTIKEL