"Jangan samakan aku dengan dia". Sebuah ucapan kalo kita kesal karena mulai dibanding-bandingin dengan siapapun didunia ini atau kisah klasik dalam hidup ini kalo kita bertengkar dengan pasangan kita sendiri.
Ya, siapapun sebenarnya tidak pernah mau dibedakan dengan siapapun. Bahkan diri kita sendiri dalam menulis di Kompasiana, walau mungkin terlihat mirip dengan tulisan orang lain, barangkali kita tetap menolaknya "TIDAK SAMA, BEDALAH!".
Maka dari itu untuk menyikapi semua perbedaan itu sendiri, sehingga dapat benar-benar memiliki arti yang sesungguhnya. Kita harus belajar mengenai PERBEDAAN terlebih dahulu.
Menyadari bahwa kita diciptakan TUHAN itu berbeda dan itu sudah menjadi fitrah dari TUHAN.
Coba bayangkan kalau kita semua SAMA? Pasti membosankan bukan? Bahkan sangat lebih menakutkan. Bayangkan saja, kita melihat diri kita sendiri dari yang "menurut" baik hingga terburuk atau pas sedang menulis ide di kompasiana, kita melihat tulisan yang sama (mirip copy paste). Serem amat yak...
Dunia ini beda, bahasa beda, lahir beda, kerja beda, ngak akan pernah sama. Yang SAMA sebenarnya kita menginjak kaki di dunia ini, sama-sama didarat, yang sama kita punya impian, yang sama... banyak dan bikinj pusing kepala...
Lalu kenapa kita sering lupa dengan perbedaan? Mungkin saja manusia memiliki sifat yang benar-benar sulit diakuinya sendiri. Ingin menguasai sesuatu, ingin dihargai, ingin paling pintar bahkan sampai yang terkecil, ingin beken dimata orang. Itulah sifat manusia. atau ada yang lainnya? pasti banyaklah
Nah, agar kita bisa menyadari perbedaan itu adalah kuncinya menghargai bahwa setiap manusia itu berbeda. Saat aku menulis tulisan ini, aku katakan berbeda dengan orang lain (barangkali ada yang berpikiran SAMA), tapi tetap akan aku katakan berbeda...
Pada saat itulah kita belajar menghargai perbedaan, Ya kita memang berbeda walau mungkin tampak sama
Untukmu Indonesia, marilah belajar kembali perbedaan... Berbeda itu Indah