[6] Abram percaya kepada Tuhan, dan karena itu Tuhan menerima dia sebagai orang yang menyenangkan hati-Nya.
Apa yang bisa menyenangkan hati Tuhan? Alkitab mengajarkan bahwa kepercayaan Abram kepada Tuhan, itu yang menyenangkan Tuhan. Pertanyaannya, Abram percaya apa?
Kejadian 15:1 BIMK
[1] Setelah itu, Abram menerima penglihatan dan mendengar Tuhan berkata kepadanya, “Jangan takut, Abram, Aku akan melindungi engkau dari bahaya, dan memberikan kepadamu upah yang besar.”
Di Kejadian 15:1, Tuhan berjanji untuk melindungi dan memberi upah bagi Abram. Apa yang jadi respon Abram?
Kejadian 15:2-3 BIMK
[2-3] Tetapi Abram berkata, “Tuhan Yang Mahatinggi, Tuhan tidak memberikan anak kepada saya. Orang yang akan mewarisi harta saya hanyalah Eliezer, hamba saya dari Damsyik. Jadi apa gunanya Tuhan memberi upah kepada saya?”
Abram bukannya bersyukur tetapi justru mengeluh, katanya Tuhan tidak memberikan anak maka apa gunanya Tuhan memberi upah.
Kejadian 15:4-5 BIMK
[4] Kemudian Abram mendengar Tuhan berkata lagi kepadanya, “Bukan hambamu yang akan menjadi ahli warismu, melainkan anak laki-lakimu sendiri.” [5] Tuhan membawa Abram ke luar lalu berkata kepadanya, “Pandanglah langit, dan cobalah menghitung bintang-bintang; engkau akan mempunyai keturunan sebanyak bintang-bintang itu.”
Perhatikan, janji Tuhan muncul di ayat 1 dan 4-5. Di ayat 2-3 mencatat keluhan Abram. Pada ayat 6 baru Abram percaya dan menyenangkan Tuhan. Janji Tuhan telah diberikan dulu, baru kemudian Abram merespon dengan percaya. Janji Tuhan diberikan sebelum Abram menyenangkan hati Tuhan.
Pelajaran dari sepenggal kisah Abram:
1. Tuhan telah memberikan janjiNya pada kita, bahkan sebelum kita menyenangkan hatiNya.
2. Responi janjiNya dengan mempercayainya, itu menyenangkan hati Tuhan.