Salah satu solusi yang diusulkan adalah memasukkan pembelajaran seni dan budaya ke dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pembelajaran ini harus dimulai sejak usia dini, seperti pada jenjang TK, dan terus dikembangkan hingga jenjang SMA/SMK. Bahkan, pendidikan tinggi juga dapat memiliki organisasi yang menampung minat dan bakat mahasiswa di bidang seni dan budaya, seperti seni tari, seni musik, dan seni rupa.
Penggabungan seni dan budaya dalam pendidikan memiliki manfaat yang luas. Selain dapat melestarikan dan mengembangkan berbagai jenis kesenian, pendidikan seni budaya juga membantu mengembangkan kemampuan dasar manusia, seperti perseptual, intelektual, emosional, sosial, intuitif, inovatif, berpikir kreatif, etik, dan estetik.
Peran guru pembimbing sangat penting dalam meningkatkan pemahaman peserta didik dalam mempelajari tari tradisional. Guru tersebut memiliki strategi dan taktik khusus, seperti pengajaran secara bertahap (step by step) dan memberikan motivasi kepada peserta didik. Motivasi dapat mendorong peserta didik untuk mengeluarkan kemampuan, tenaga, dan waktu mereka dengan penuh tanggung jawab demi mencapai tujuan yang direncanakan.
Kegiatan ekstrakurikuler tari tradisional di SDN 3 Asrikaton menghadapi beberapa kendala, seperti waktu pelaksanaan yang membuat peserta didik merasa lelah dan bosan. Namun, guru pembimbing berhasil mengatasi masalah ini dengan memberikan motivasi dan melibatkan ekstrakurikuler dalam penilaian raport, di mana kehadiran dan kemampuan peserta didik dalam tari tradisional menjadi faktor penentu nilai.