Sebelumya kehidupan pedagang kaki lima di atas jembatan memberikan kontribusi ekonomi bagi keluarga mereka. Meskipun pendapatan harian cukup signifikan, terutama pada akhirpekan, keberadaan mereka seringkali bertentangan dengan aturan dan sering duigusur oleh pihak berwenang.
Namun, relokasi ke bawah jembatan siti nurbaya membawa perubahan besar, meskipun lingkungan yang jauh lebih aman dan nyaman telah diakui, tempat baru ini justru membawa penurunan tajam dalam penghasilan pedagang yang kini hanya membawa pulang seperempat dari penghasilan sebelumnya. Lokasi yang sepi dan kurangnya pencahayaan menjadi factor utama penyebab penurunan ini.
Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pedagang kaki lima, tetapi juga pada kondisi jembatan itu sendiri. Setelah relokasi, jembatan siti nurbaya tampak lebih teratur dan bersih tanpa keberadaan pedagang di pinnggir jalan, lalu lintaspun menjadi lebih lancer tanpa gangguan parkir di sepanjang jalan jembatan.
Meski Langkah ini didasarkan pada kkhawatiran akan stabilitas jembatan dan gangguan terhadap lalu lintas, relokasi ini mendapat sorotan dari pedagang yang terdampak. Mereka menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan ini, meskipun terpaksa mematuhi Keputusan pemerintah.
Menghadapi permasalahan ini, saran untuk pemerintah adalah menciptakan passer kuliner baru di lokasi relokasii. Langkah ini diharapkan mampu menghidupkan Kembali potensi lokasi, menarik pengunjung dan membantu meningkatkan penghasilan para pedagang kaki lima yang terdampak relokasi.
Relokasi pedagang kaki lima telah memicu berbagai dampak dan kontroversi. Meskipun didasari oleh kepentingan infrastruktur dan keamanan, penting bagi pemerinntah untuk mempertimbangkan Kembali Langkah-langkah alternatif yang dapat mendukung perekonomian lokkal sambil mempertahankan kestabilan jembatan.