Lalu saya mencari berita terkait. Saya kaget juga dengan foto-foto si anak yang tangannya biru lebam dan terlihat beberapa bekas cubitan, tak hanya itu, foto tersebut disandingkan pula dengan gambar si anak sedang jongkok bersama temannya sambil merokok. Tampaknya anak tersebut memang salah satu
trouble maker di sekolahnya atau memang sedang masanya ingin mencoba-coba. Kita tahulah anak itu dalam masa remaja, dalam benak saya "mungkin anak abege labil". Usut punya usut diperlakukan demikian oleh gurunya karena tidak mengikuti sholat. Saya melihat banyak pro dan kontra dengan kasus ini. Kalau ditanya secara pribadi saya tidak setuju adanya kontak fisik sebagai hukuman. Mengapa? Saya sejak kecil tak punya pengalaman demikian. Apakah mental saya
memble? Tentu tidak. Kunci utama adalah komunikasi persuasif guru dan orang tua yang baik.
KEMBALI KE ARTIKEL