Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Menilik Fenomena Insinyur di Indonesia

16 Desember 2014   16:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:12 118 3
Zaman di mana teknologi berkembang pesat, hampir tiap bulan handphone dari berbagai merek mengeluarkan varian varian dari produk mereka. di siaran televisi iklan-iklan yang menawarakan laptop-laptop dengan spesifikasi muktahir berserakana.teknologi mobil telah berada di auto pilot, dimana mobil bisa berjalan tanpa seorang driver yang berada di belakang kemudi. tentu saja teknologi yang nampak di permukaan ini, tidak terlepas dari tangan- tangan insinyur-insinyur yang berbakat.mereka lah yang beperan untuk membuat suatu terobosan yang di aplikasikan kedalam sebuah produk. insinyur yang disebutkan disini, bergerak dalam berbagai bidang industri mulai dari IT, automotive, struktur, lingkungan dan sebagai nya. dari point sinilah, penulis berpendapat bahwa peran insinyur didalam kemajuan suatu bangsa mendapat posisi yang stategis.

mengutip dari pernyataan ketua PII, bapak bobby gafur umar di tempo online tanggal 12 juni 2014  "indonesia kekurangan 800ribu insinyur"

http://www.tempo.co/read/news/2014/06/12/092584448/Indonesia-Kekurangan-800-Ribu-Insinyur

tentu saja pernyataan ini sangat dilematis. di satu sisi, ini adalah hal positif bagi adik2 smu untuk menentukan jurusannya nanti di bangku kuliah, bahwa lapangan kerja di bidang ini masih terbuka lebar.

namun di satu sisi, kenyataan nya di saat ini salah satu indikator mengapa perekonomian kita lambat.

ini pernyataan terbaru oleh presiden kita

http://www.beritasatu.com/nasional/232910-jokowi-kita-kekurangan-sdm-di-bidang-teknik.html

bila negara hadir di dalam permasalahan seperti ini tentu adalah angin segar bagi dunia insinyur di indonesia. berarti presiden kita sudah menyadari bahwa insinyur memegang peranan penting dalam kemajuan perekonomian ke depan.

penulis adalah seorang sarjana teknik lulusan tahun 1999, pada saat masuk kedunia kerja, dapat di rasakan ijazah yang di dapatkan dari bangku kuliah selama lebih dari 5 tahun tidak mendapatkan apresiasi yang semestinya.

mungkin inilah salah satu alasan mengapa sarjana-sarjana teknik berpaling setir dari bidang yang kuasai.

bandingkan dengan negara tetangga kita , singapura.  di sana, untuk membangun suatu bangunan di haruskan untuk mempunyai konsultant, builder, Resident technical officer dan resident engineer. dari ke 4 unsur itu, semua nya memerlukan jasa dari seorang sarjana teknik. sampai akhir tahun 2014 ini nilai kontrak dari untuk pekerjaaan konstruksi di singapura mencapai $9,190,000,000 (Sumber BCA -2014). bayangkan berapa jumlah insinyur yang di pekerjakan di karenakan regulasi diatas. belum lagi regulasi yang memuat tentang gaji standart seorang insinyur. inilah yang membuat dunia perinsinyuran bergairah di negeri seberang.

kembali ke dalam negeri, kira nya pemerintah yang baru ini dapat membuat regulasi atau kebijakan yang menyokong dunia perinsinyuran di dalam negeri.

saya optimis..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun