Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Tulisan Pengantar Tidur...

22 Oktober 2010   16:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:11 327 0
Selamat malam....

Sudahkah anda mendengar tentang teori otak? Pernahkah anda berpikir tentang teori otak dan bagaimana implementasinya dalam pembelajaran? Apakah sebenarnya inovasi pembelajaran? Dan bagaimana konsep belajar dan pembelajaran?

Pembelajaran berbasis otak adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan kemampuan berbasis otak. Pendekatan ini adalah pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak yang didesain secara alami untuk belajar.

Sebenarnya individu itu unik, mempunyai ciri yang berbeda dengan yang lain. Setiap individu mempunyai cara belajar yang berbeda. Kemampuan mereka juga berbeda, otak manusia unik karena antara individu yang satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan dalam cara berpikir dan gaya belajarnya juga berbeda. Banyak faktor yang mempengaruhi pola berpikir dan gaya belajar setiap individu diantaranya faktor genetik dan lingkungan.

Otak ada dua bagian yaitu otak kanan dan kiri. Belahan kanan berfungsi untuk proses holistik dan belahan kiri untuk proses analitik. Pendidikan biasanya lebih menekankan perkembangan pada otak kiri dari pada perkembangan otak kanan. Seorang seniman mempunyai perkembangan otak kanan lebih baik, sedangkan ilmuwan mempunyai perkembangan otak kiri lebih baik. Dapat dikatakan orang-orang yang berotak kanan mempunyai daya kreatifitas lebih dan orang yang berotak kiri daya akademisnya lebih baik.

Implementasinya dalam Pembelajaran

Selama ini pendidikan sekolah hanya memfungsikan otak kiri. Otak yang digunakan tidak seimbang menimbulkan kelelahan dan kejenuhan bagi pengguna otak tersebut. Otak kanan biasanya mengganggu otak kiri yang sedang lelah dan jenuh.

Audio dan visual dalam aktifitas belajar akan memberi sebuah suplemen tersendiri bagi otak kanan sehingga ia tidak lagi mengganggu otak kiri saat mulai merasa lelah. Pernahkah anda mendengar bahwa musik yang diperdengarkan pada janin dapat meningkatkan kecerdasan janin-janin ini kelak ketika lahir. Menurut saya ini benar adanya karena biasanya janin akan memberi respon pada stimulus tersebut. Hal itu termasuk berpikir karena pemberi stimulus menerima respon dari objeknya. Jadi, kita sebenarnya sudah mulai berpikir sejak sebelum lahir.

Seorang pendidik hendaknya perlu menggunakan strategi pembelajaran yang terkait dengan emosional, sosial, kognitif, fisik, dan reflektif. Kita mencoba mengembangkan kemampuan otak kiri dan kita pun harus meningkatkan kemampuan otak kanan peserta didik yang kiranya dapat membuat anak tidak jenuh dengan materi yang diberikan. Keseimbangan otak kanan dan kiri perlu agar orang tersebut tidak merasa lelah dan jenuh saat belajar.

Inovasi Pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi adalah "pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat)" (Depdikbud, 1990: 333). Jadi dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah pembaharuan atau perbaikan terhadap hal-hal yang dirasakan baru oleh seseorang atau sekelompok masyarakat. Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan harus dilakukan oleh pendidik. Hal ini terjadi karena ada keinginan pembelajaran yang lebih hidup dan dapat diterima oleh peserta.

Jadi, inovasi pembelajaran adalah pembaharuan dalam pembelajaran yang berupa ide atau gagasan yang bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran dan dapat mencapai tujuan dari pembelajaran.

Pengertian Belajar

Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin "processus" yang berarti "berjalan ke depan". Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan. Menurut Chaplin (1972), proses adalah: Any change in any object or organism, particulary a behaioral or psychological change (Proses adalah suatu perubahan khususnya yang menyangkut perubahan tingkah laku atau perubahan kejiwaan). Dalam psikologi belajar, proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu (Reber, 1988).

Jika kita perhatikan ungkapan any change in any object or organism dalam definisi Chaplin di atas dan kata-kata "cara-cara atau langkah-langkah" (manners or operations) dalam definisi Reber tadi, istilah "tahapan perubahan" dapat kita pakai sebagai padanan kata proses. Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif alam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keasaan sebelumnya.

Proses belajar dimulai dari stimulus (input) kemudian diproses dan menghasilkan respon (output). Hasil belajar dapat berupa informasi verbal yaitu pengetahuan yang berbentuk bahasa atau lisan, dapat juga berbentuk keterampil intelektual berupa kemampuan untuk menganalisis, mengembangkan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan sehingga mampu mengembangkan pikiran atau ranah kognitifnya untuk memecahkan suatu masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan dan komprehensif.

Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.

Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.

Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Kognitif adalah berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. Afektif adlah berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. Psikomotor adalah meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).

Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar yaitu, keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita.
Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut.
Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

Konsep Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Disisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

Pembelajaran dapat dilakukan dimana saja baik di dalam ruangan maupaun diluar ruangan dan kapan saja tidak terbatas jarak, ruang dan waktu. Menurut Gagne, dkk (1992) pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Kegiatan pembelajaran mengacu pada seluruh kegiatan yang berpengaruh langsung terhadap proses belajar siswa, tidak terbatas pada kegiatan guru siswa saja.

Dari pengertian pembelajaran diatas dapat kita ketahui cirri-ciri pembelajaran yaitu adalah adanya proses belajar ysng disengaja, adanya interaksi yang sengaja diprogramkan, adanya komponen-komponen yang saling terkait seperti materi.

Tujuan pembelajaran adalah diharapkan adanya peningkatan kemampuan atau kompetensi yang peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran mengacu pada penggunaan pendekatan, strategi maupun metode pembelajaran.

Kesimpulan

Otak mempunyai dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri. Otak kanan berfungsi untuk proses holistik dan otak kiri berfungsi untuk proses analisis, keduanya perlu dikembangkan secara seimbang. Untuk menyeimbangkan kerja otak kanan dan otak kiri perlu adanya inovasi dalam pembelajaran.

Belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun