a. Akor
Setiap nada dalam tangga nada (dan dalam melodi) hanya punya arti dalam hubungannya dengan nada-nada lainnya. Jika sendirian nada-nada tersebut tidak berarti sama sekali, seperti bunyi klakson dari mobil atau sepeda motor, anak kecil meniup satu nada dari seruling, maka itu bukanlah musik. Sama halnya nanti dengan akor, sebuah akor lepas dari akor lain sebelum dan sesudahnya, belum mempunyai arti; ia akan berarti dalam hubungannya dengan akor lainnya. Akor dapat diartikan sebagai susunan nada yang terdiri dari tiga nada (triad) atau lebih yang dibunyikan secara bersama sekaligus.
Berdasar interval nada alas + terts + kwint, maka akor dibedakan:
1. akor mayor
2. akor minor
3. akor berkurang
4. akor berlebih
b. Paduan Suara
1. Macam Paduan Suara
Penyajian musik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : (a) Vokal, yaitu memakai pita suara di dalam mulut kita sebagai sumber suara. Cara ini disebut bernyanyi, (b) instrumental; yaitu memakai alat musik atau instrumen sebagai penghasil suara ( nada atau bunyi ).
Paduan suara merupakan bentuk penyajian musik, khususnya menyanyi dibawakan oleh lebih dari satu orang. Adapun macam - macam paduan suara, yaitu :
- Paduan kecil; duet, trio, kwartet, kwintet, sekstet, septet, oktet.
- Group vokal; biasanya mengusahakan sendiri pengelolaan lagu dan iringannya sedapat mungkin tanpa bantuan dari luar. Group ini tidak perlu dirigen.
- Paduan suara; ciri yang menonjol adalah diperlukannya seorang dirigen, untuk memperoleh kepaduan dalam penyajian lagu. Paduan suara ini akan efektif bila terdiri dari 25 - 40 orang.
- Paduan besar; biasanya melibatkan ratusan atau ribuan orang tetapi masih dipimpin oleh seorang dirigen, hanya saja dalam latihan ditangani oleh beberapa dirigen pembantu (latihan terpisah-pisah dalam kelompok kecil). Penyajian ini biasanya dilakukan untuk upacara - upacara peringatan hari besar, misalnya : aubade, yaitu penyajian lagu - lagu pujian di pagi hari, serenade; penyajian lagu pujian pada sore hari.