Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Efek Mendengkur Pada Wanita Lebih Parah

26 Oktober 2013   14:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:00 265 1
Wanita yang mendengkur ternyata menyimpan risiko kesehatan tersembunyi yang tak kalah berbahayanya dibanding pria. Sebuah penelitian baru yang dilakukan di UCLA School of Nursing ungkapkan bahwa wanita yang mendengkur dan derita obstructive sleep apnea (OSA) mempunyai respons otonom seperti berkeringat, peningkatan tekanan darah dan denyut nadi yang terganggu.

Fungsi-fungsi ini memang menurun pada semua penderita OSA, tapi efeknya pada wanita ternyata lebih parah.

Obstructive Sleep Apnea dan Wanita

Banyak sudah penelitian yang menunjukkan bahaya mendengkur. OSA yang artinya henti nafas saat tidur, terjadi karena menyempitnya saluran nafas ketika tidur. Sering kali saluran nafas tersumbat sama sekali sehingga pendengkur seolah tercekik dalam tidurnya. Akibatnya otak dapat terkaget-kaget sepanjang tidur, hingga penderitanya terbangun tak segar dan mengantuk sepanjang hari.

Episode henti nafas berulang kali dalam tidur juga telah diketahui sebabkan hipertensi, penyakit jantung, diabetes hingga stroke. Pada wanita hamil, OSA dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan kehamilannya seperti prematuritas, diabetes saat kehamilan, preeclampsia, gangguan perkembangan janin hingga keguguran.

Sayangnya gejala OSA pada wanita kurang kentara dibanding pria. Kantuk berlebihan misalnya, wanita cenderung lebih mengeluhkan sakit kepala atau gangguan konsentrasi dibandingkan mengantuk. Sementara suara dengkuran pun wanita lebih lembut dibandingkan pria.

Penelitian

Tim peneliti memeriksa beberapa relawan, pria maupun wanita. Mereka diminta untuk melakukan tiga tugas:


  • Manuver valsava, menghembuskan nafas kuat-kuat dengan mulut tertutup.
  • Mengepalkan tangan kuat-kuat.
  • Memasukkan kaki kanan ke dalam air yang sangat dingin.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun