Ada yang berbeda saat saya pulang ke Purwokerto pada libur semester ini, yaitu coretan vandalisme yang menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Gunung Slamet di beberapa sudut kota Purwokerto. Menurut saya tulisan protes tadi kata katanya sudah sangat arogan, keras, dan merusak pemadangan kota. Mungkin harus ada pandangan berbeda dari anak muda yang lahir dan besar di bawah kaki gunung Slamet ini tentang pembangunan PLTU tersebut karena menurut petisi yang berkembang sudah terlalu melebar dan agak berlebihan.
KEMBALI KE ARTIKEL