Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Pernikahan Ideal?

27 November 2016   13:45 Diperbarui: 27 November 2016   14:53 69 0
Dulu aku berpikir setiap orang layak mendapat kesempatan kedua bagi pilihan hidup yang salah. Mereka masih punya waktu, tenaga, dan pikiran, untuk memperbaiki apa yang menurutnya keliru. 
Wanita yang sudah menikah pasti menginginkan kehidupan pernikahan yang harmonis, suami berpenghasilan, dan anak-anak yang cerdas. Tapi, kenyataan terkadang malah berseberangan dengan harapan. Tidak ada obat bagi seorang suami pengangguran, enggan bekerja, yang menelan ‘muntahan’uang pensiun orangtuanya demi asap rokok dan bergelas-gelas kopi serta Bodrex dan barang-barang tak penting untuk menjaganya tetap hidup di saat istrinya justru bekerja untuk membiayai kehidupan sehari-hari mereka dan anak-anaknya, ditambah lagi sang istri harus menyisihkan jatah makan untuk seorang ponakan yatim piatu yang lebih sering jadi pelampiasan akan kemarahan-kemarahannya terhadap hidup dan si ponakan hanya bisa nelangsa. Tidak ada obat bagi seorang suami yang kehilangan harga dirinya selain berusaha mendapatkan harga diri itu kembali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun