Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Salah Menduga Bahagia

25 Februari 2013   09:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:43 144 0
saya sering salah menduga bahagia

bahagia bagi saya sering menjelma sebagai gunung di kejauhan

indah, biru, tinggi menjulang, dan tak tergapai

tak peduli sekencang apapun saya berlari sampai habis energi

gunung itu tidak menjadi lebih dekat, tetap angkuh berdiri ditempatnya.

namun saya tidak menyerah dan jera

walau letih mendera, saya tetap berjuang mendaki-nya

satu per satu langkah kaki tertuju

merasakan teriknya matahari di tengah sawah

menyeberang sungai yang dingin dan menusuk tulang

menyusup hutan belantara yang rindang dan penuh dengan binatang

menapak jalan menanjak yang rancak

menyabung nyawa ditepi jurang yang jumawa

semua kulakukan demi menggapainya

setelah ribuan rintangan dan hambatan

akhirnya sampai juga di puncak

lega rasanya..

tapi..

Angin dipuncak sangatlah kencang

lapisan udara pun tipis

sulit bagi saya untuk bernapas

sekeliling saya hanya langit hampa yang indah warnanya

ku sapukan pandangan 360 derajat ke bawah.

seketika aku terkesima

sungguh indah dibawah sana

aku tersadar

ternyata aku masih salah menduga bahagia

aku melewatkannya di perjalananku

indahnya sawah yang menguning disapu sinar mentari

lekukan anak sungai yang mengular begitu indahnya

sejuknya udara hutan hujan dan satwa yang beraneka ragamnya

ah... bodohnya aku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun