Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas Pilihan

Merealisasikan Tren Positif Adu Gengsi di Kalangan Remaja

29 November 2024   01:39 Diperbarui: 29 November 2024   01:46 45 0
Gengsi lekat dengan martabat, harga diri atau kehormatan seseorang. Umumnya rasa gengsi memiliki konotasi negatif karena rata-rata fenomena yang terjadi di tengah masyarakat lebih mengacu pada dampak buruk yang mempengaruhi sulitnya seseorang dalam bergaul, munculnya sifat arogan, egois, tidak mau menerima masukan, dan lainnya. Sedangkan dalam bersosialisasi tentunya suatu individu menginginkan orang lain memiliki perspektif yang baik terhadap dirinya baik dalam aspek karakter, pencapaian hingga status sosial. Hal ini memunculkan motivasi internal untuk mendapatkan validasi yang menumbuhkan rasa puas karena dianggap menonjol serta memiliki ciri khas yang berbeda dengan individu lainnya dalam suatu wilayah khususnya bagi usia remaja. Selama fase pencarian jati diri, kalangan remaja cenderung mengeksplorasi hal-hal baru untuk menunjukkan eksistensinya terhadap teman sebaya, orang tua maupun lingkup yang lebih luas yang secara tidak langsung membentuk budaya adu gengsi. Namun, hal tersebut dapat diluapkan melalui kegiatan-kegiatan positif baik secara akademik maupun non-akademik yang dapat ditemukan di dalam dan juga luar lingkungan sekolah. Berikut beberapa contoh wadah ajang adu gengsi yang patut dicoba dalam menghadapi krisis identitas kalangan remaja :

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun