Cantik dalam perspektif zaman sekarang (sebagaimana yang ada di iklan sabun, pembersih wajah, lipstik dan sebgainya yang termasuk dalam keluarga besar kosmetik) di antaranya harus berkulit halus, berwajah putih, rambut harus lurus, harus ke salon dan sebagainya. Banyak orang yang tertipu dengan perspektif ini baik kaum adam atau kaum hawa karena begitu besarnya pengaruh sebuah media dalam mengubah sebuah pola pikir. Dampak yang timbul di masyarakat adalah seorang laki-laki ingin melihat pasangannya terlihat cantik dan wanita juga selalu ingin terlihat cantik di hadapan pasangannya dengan melakukan berbagai macam cara dan mencoba berbagai produk kecantikan yang di tawarkan oleh sebuah perusahaan produk kecantikan. Kita tidak sadar karena media pola pikir kita tentang sebuah kecantikan berubah, kita tidak sadar kalau kita sedang di permainkan oleh mereka sebab dengan mengubah pola pikir tersebut produk mereka akan laris manis di pasaran.
Padahal sesungguhnya, cantik itu bukan terletak pada wajah putih dan bersih, bukan pada kulit yang halus, bukan pula pada eloknya tubuh, tapi pada MATA seorang wanita lah terletak sebuah kecantikan (saya sependapat dengan teman saya). Sebagaimana yang disadari oleh seorang temanku, dalam puisinya ia mengatakan;
Kecantikan seorang wanita tidak tergantung pada kehalusan wajahnya,
tidak terletak pada pkaian yang dikenakan,
bukan pada bentuk tubuhnya,
tetapi pada matanya,
cara dia memandang dunia!
Karena di matanya lah terletak gerbang menuju menuju setiap hati manusia,
di mana cinta kasih dapat tumbuh berkembang dan berbuah manis.