Sangat mengagetkan sekali ternyata kota seperti Yogyakarta memiliki banyak sekali anak-anak yang putus sekolah. Kita bisa melihat mereka di perempatan-perempatan di Jogja dan di sepanjang jalananan tempat makan. Banyak diantara mereka yang mengadahkan tangannya demi mendapatkan sebuah koin bernilai rupiah. Tak sedikit diantara mereka yang dipaksa oleh orang tuanya untuk meminta-minta.Tak jarang pula yang rela mengais rejeki karena merasa iba dengan keadaan orang tua mereka. Pernah suatu hari ketika saya sedang berada di depan minimarket dihampiri anak kecil sekitar umur delapan tahun atau kira-kira kelas 2 sekolah dasar meminta uang kepada saya. Diapun ahli dan terkesan handal dalam meminta uang dengan beralasan untuk makan siangnya bak seperti artis sedang memainkan adegan perannya. Karena saya tak tega melihat anak itu, sayapun memberikan sedikit uang untuk anak itu. Ada yang berbeda dengan anak ini. Rupanya dia memang tak lupa dengan ucapan terimakasihnya. Ya.... banyak sekali pengemis setelah mendapat bantuan tidak mengucapkan terimakasih. Namun tak sedikit juga pengemis seperti anak tadi yang mengucapkan terimakasih dan melontarkan doa keselamatan untuk para pemberi.