Memberikan pandangan terhadap hubungan yang terikat secara agama maupun negara yaitu pernikahan. Ini lah yang ingin disampaikan Asma Nadia dari salah satu karyanya yang berjudul " Bukan Cinta Lelaki Biasa" karya ini lah yang menyadarkan saya bahwa cangkupan
pernikahan tak sebatas perasaan yang kasat mata namun pukulan - pukulan mental dari berbagai arah pun akan menghampiri.
Karya ini menceritakan perjalanan cinta Nania gadis cantik cerdas nan sukses yang menjalani kisah cintanya dengan pria biasa penuh keterbatasan yang berani mengambil langkah melamar dan menjalani kehidupan cinta bersama Nania. Perjalanan cinta mereka mereka yang seolah-olah selalu dihujani bisikan bisikan tak perlu namun selalu hangat karena rafli yang tak pernah lelah memberikan tenanaga dan waktunya untuk Nania dan keluarga.
Nilai budaya dan sosial yang menjadi konfik utama karya ini sangatlah jelas menggambarkan bahwa pandangan masyarakat pria tidak boleh hanya
mengandalakan cinta untuk melamar seorang gadis. Karya ini tidak menggangkat cerita yang berat dan sulit dipahami, cerita ini mungkin sangat lekat dengan kehidupan masyarakat. Namun saya pikir inilah yang menjadi daya tariknya.
Banyak pesan yang dapat diambil dari karya ini, bagaimana kita harus berhenti mendengar hal negatif dari luar namun berfokus pada pada orang yang tulus mengorban waktu dan segenap tenaga bagi kitalah yang harusnya menjadi perhatian utama kita.