We write to taste life twice, in the moment and in retrospect. Kita menulis untuk merasakan hidup dua kali, pada saat itu juga dan pada saat mengingatnya kembali (dalam tulisan kita). Itulah kata seorang penulis wanita terkenal berkebangsaan Cuba kelahiran Perancis, Anais Nin. Secangkir kopi yang saya minum, seolah menjadi media yang menghubungkan ingatan saya pada secangkir kopi yang saya nikmati sejenak sebelum pendakian Gunung RInjani dimulai. Sebagian yang telah selesai berkemas, sambil menunggu sarapan yang rencananya akan di bungkus untuk makan siang, ikut bergabung di warung depan pintu pendakian jalur Sembalun.
KEMBALI KE ARTIKEL