Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

KFC, Mc.D, J.Co, Hanamasa dan Turunannya Adalah Haram

5 Agustus 2010   11:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:17 4485 0
Untuk yang tidak sepakat dengan judul di atas, aku mohon maaf. Khususnya bagi kaum muslim yang selama ini terlanjur menyukai restaurant yang kusebut ini, tolong pendam dulu amarahnya. Juga kepada admin, sungguh 100% aku ikhlas, andai tulisan ini engkau delete disebabkan  terlampau kental aroma SARAnya. Sejujurnya, kuhormati kebijakkan redaksional yang demikian itu. Sebaliknya, jika kebijakan admin untuk punya keberanian meloloskan tulisan ini karena diprediksi bakal mendatangkan pahala ataupun prahara, maka sebagai konsekuensi logis, kemerdekaan hidupku kupertaruhkan dan kemerdekaan berpikirpun kuberikan. Andai pun ada sejumlah petinggi negeri ini yang memiliki saham di restaurant yang kusebut dalam tulisan ini berniat mensomasinya.

Begitu pun kepada institusi MUI, dengan penuh kerendahan hati kumohon dibukakan pintu maaf seluas-luasnya, andai artikel ini terselip nilai subversi dan berpotensi menggoyang legitimasi MUI yang telah memberikan sertifikasi halal kepada restourant-restourant yang kusebut itu.

Sungguh. Tiada niatan macam itu, uztad.

Terus terang aku memahami jika ada pihak berasa panas hatinya hingga keluar asap melalui lubang telinganya membaca judul di atas. Namun alangkah bijaksananya jika pembaca yang budiman sudilah mencermati tulisan ini dengan kepala dingin sebelum membaca hingga tuntas. (silaken, air esnya diminum dulu...)

Sesama muslim sudah barang tentu untuk saling mengingatkan. Ya, MENGINGATKAN, inilah roh utama yang menggerakanku untuk menulis artikel berjudul, "KFC, Mc.D, J.Co, Hanamasa dan Turunannya Adalah Haram".

Sama seperti umumnya keluarga muslim di negeri ini. Dulu keluargaku juga menyukai restourant-restourant ini. Lokasinya yang strategis disejumlah mall dengan brand yang kuat, sangat mudah menggoda konsumen yang tengah lapar untuk mendatanginya.  Bahkan restaurant Mc.D di saat krismon 1998 menjadi penyelamat perutku dari kelaparan. Karena saat itu Mc.D menciptakan menu 'pahe' dan 'panas' yang berupa nasi putih + ceplok telur cuma Rp.3 ribuan. Di seluruh dunia hanya Mc.D Indonesia yang berani jualan nasi. Selain Mc.D kami juga menyukai restourant KFC. Restourant ini selalu memiliki menu kreatif dengan beriklan di tv. Keponakan-keponakanku amat suka ayamnya yang dibalut tepung dengan gorengan yang pas. Siapa sih yang enggak ngiler melihat iklan KFC? Dulu, kita sangat familiar melihat iklan dengan model Cut Tari menggoda pemirsa dengan senyum genitnya dalam menawarkan ayam goreng KFC. Untunglah pihak owner cepat tanggap dengan menghapus iklan tersebut, menyusul presenter insert ini terlibat video mirip artis. Andai sampai ini hari tetap tayang, wow...bisa-bisa ketika kita menikmati menu KFC, yang kebayang bukan paha ayam berbalut tepung yang cryspy, melainkan paha yang lainnya.

OK, kembali ke topik! disamping dua restourant tersebut, kami juga sangat menyukai restourant Hanamasa. Menu yakiniku dan sabhu-shabu merupakan favorit keluargaku. Dalam soal penyajian dan mengolah berbagai daging ikan yang disayat tipis, restourant ini cukup memuaskan. Cuma, harganya lumayan mahal bagi mereka yang sedang melakukan diet. Sebab Hanamasa memasang tarif Rp.100 ribuan per orang untuk makan sepuas-puasnya.

Bagi yang punya kebiasaan ngopi dan ngedonat sambil ngenet atau konkow-konkow. Dulu, bersama kawan mayaku memilih J.Co sebagai tempat favorit. Karena dengan Rp.50 ribuan, perut kami sudah lumayan kenyang, ditambah bisa ngadem sepuasnya. Ditengah udara panas kota Jakarta dengan duit cekak, kurekomendasikan tempat ini cukup ideal. Tapi bukan berarti tempat baso Happy, kita lupakan, toh.

Nah, soal halalnya sudah barang tentu kita serahkan kepada MUI. Sebagai ahlinya, kita hakul-yakin MUI telah membuat amdal dengan melakukan investigasi komprehensif sebelum memberikan sertifikat halal kepada ke empat restourant tersebut. Lalu kenapa aku berani menyebut haram? Dimana letak haramnya?

Pembaca yang budiman.

Sekali lagi sebagai sesama muslim, tugas kita  untuk saling mengingatkan, bahwa bulan Ramadhan segera datang.

Tahukah kawan, kebiasaan para pengusaha restourant di negeri ini adalah tetap membuka restourannya pada siang hari meskipun bulan Ramadhan. Rupanya para pengusaha ini terlampau nafsu dalam mengimplementasikan semboyan 'bhineka tunggal ika', yang untungnya atau celakannya nafsu keserakahan ini justru diaminin oleh pemerintah daerah setempat. Memang tiada undang-undang yang dilanggar ke empat restourant itu untuk buka di siang hari pada bulan Ramadhan. Peraturan yang ada sekedar menghimbau, diperbolehkan buka namun diupayakan untuk tidak vulgar. Indonesia membuka ruang bagi plurarisme. Karena itu muslim Indonesia sejatinya muslim paling toleran. Kalaupun ada yang radikal, mereka ini disebabkan kesabarannya sudah habis dan capai mengingatkan. Tolong, rumah bordil tutup dulu selama bulan Ramadhan. Tolong kafe dan hiburan syahwat mengurangi jam operasinya. Sudah diingatkan sekali tidak di dengar. Ke dua kali tak di  gubris. Ke tiga kali, malah nantangin. Ok, ente jual ane beli!

Lima - enam tahun lalu, sejumlah pengusaha restourant memang mentaati himbauan pemda dengan memasang kain tirai di pintu dan jendela restourannya yang tetap buka siang hari di bulan Ramadhan dengan maksud agar restourantnya tidak terlalu mencolok mata, atau menggoda sodara-sodari muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Namun, seiring usia reformasi yang enggak ada juntrungannya ini, kain untuk menutup restourannya kian berkurang alias mengecil macam kutangnya sales promotion girl di IIMS 2010. Bahkan telah tiga lebaran berselang, kutemukan restourant ini berani tampil bugil di bulan Ramadhan , alias tetap buka tanpa kain tirai. Dengan tampilan demikian kita bisa melihat ke dalam restourant kegiatan kaum non muslim, yang bagi sodara-sodari yang muslim kegiatan itu diharamkan. Entahlah, apa yang ada dibenak para pengusaha restourant tersebut dengan mengabaikan himbaun pemda. Seolah-olah, bulan Ramadhan sama saja dengan bulan Januari, Februari, Maret dst. Padahal, bagi umat muslim, bulan Ramadhan sangat dinanti-nanti. Bahkan harapan kaum muslim, setiap bulan adalah Ramadhan. Ibarat tamu, Ramadhan adalah tamu agung yang Allah telah memuliakannya di banding bulan-bulan lainnya. Sejumlah hadist tentang beberapa kemuliaan Ramadhan tentu sudah sering kita baca melalui kajian internet maupun kita dengar dari para uztad. Salah satunya adalah hadis berikut

Dari Ubadah bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah saw -pada suatu hari, ketika Ramadhan telah tiba- bersabda: Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah swt memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan Rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan, dan Dia kabulkan do’a. pada bulan itu Allah swt akan melihat kalian berpacu melakukan kebaikan. Para malaikat berbangga dengan kalian, dan perlihatkanlah kebaikan diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat Rahmat Allah swt”. (HR Ath-Thabarani) .

Maka dalam konteks demikian, sesama muslim kita tidak perlu takut mengingatkan dan tak gentar  menyerukan bahwa, "makan ayam goreng dan minum di KFC, Mc.D, J.Co, Hanamasa  dan turunannya adalah haram, jika dilakukan di siang hari di bulan Ramadhan".

Mudah-mudahan dengan tuntasnya membaca artikel ini, tiada lagi kita beda pendapat soal haram yang dimaksud dengan judul artikel di atas. Dan semoga MUI memahami dan diampuni fatwa-fatwanya...

"Selamat berpuasa bagi yang menjalankannya, mohon maaf lahir batin". (baltyra.com)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun