Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Berkenalan dengan Nodai: Universitas pertanian tertua dan terbesar di Jepang

6 Januari 2014   21:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:05 1126 0

Di awal tahun ini , dengan penuh semangat (:D) tim PPI Kanto berkesempatan untuk silaturrahim dan ngobrol ringan bersama sahabat-sahabat PPI Nodai, mau tahu apa itu Nodai? check it out:

Tokyo University of Agriculture (TUA) atau dalam bahasa Jepang dikenal sebagai 東京農業大学(Tōkyō nōgyō daigaku, disingkat Tokyo Nodai atau Nodai) merupakan universitas pertanian  tertua dan terbesar di Jepang. Universitas ini memiliki 3 kampus utama yang terletak di Setagaya (Tokyo), Atsugi (Kanagawa), dan Okhotsk (Hokkaido). Sebagai universitas pertanian tertua dengan kualitas yang kompetitif, dari kampus ini telah lahir cukup banyak “petani-petani” Jepang yang handal, yang juga secara profesional turut mengambil peran dalam pengembangan bidang pertanian di Jepang. Dalam kunjungan kali ini, Riskina Juwita, salah seorang pelajar Indonesia di Nodai, juga bercerita bahwa Nodai merupakan kampus unggulan di Jepang dalam bidang Nutrisi. Nodai juga merupakan satu-satunya universitas yang memiliki departemen (jurusan) khusus yang mendalami program studi terkait fermentasi (contohnya seperti pembuatan sake, shoyu, dan miso-shiru), sehingga banyak produsen produk khas Jepang seperti sake, shoyu, dan miso shiru tersebut yang juga merupakan lulusan dari kampus pertanian ini. Selain itu, di kampus Nodai pun cukup banyak mahasiswa Jepang yang berasal dari keluarga petani, serta beberapa diantaranya merupakan putera-puteri alumni Nodai yang kini telah menjadi petani dan pengusaha sukses di bidang pertanian. Tidak sedikit mahasiswa tersebut yang setelah lulus dari Nodai nantinya akan menjadi penerus usaha keluarga, khususnya di bidang pertanian. Hal ini dapat menggambarkan bagaimana adanya sistem regenerasi yang baik dalam budaya Jepang untuk menjaga keberlangsungan  perusahaan, khususnya pada sektor pertanian.

Link yang dapat diakses untuk memperoleh informasi lengkap tentang kampus Nodai: http://www.nodai.ac.jp/english/

Saat ini ada 13 pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan resmi di kampus Nodai, dan sebagian besar menempuh studi di jurusan International Bio-Business. 8 di antaranya merupakan pelajar S1 dan hampir keseluruhan (12 dari 13 pelajar) memulai studi di Nodai melalui program beasiswa U to U antara Nodai dengan IPB (Institut Pertanian Bogor). Program ini adalah program pendidikan Sarjana (S1) yang sepenuhnya dibiayai oleh Tokyo Nodai, di mana setiap tahunnya di bawah program yang diberi nama Special Foreign Student Scholarship (特別留学生-tokubetsu ryuugakusei), Nodai menerima 1-2 orang mahasiswa asing dari berbagai sister-university mereka di negara berkembang, seperti Indonesia, Filipina, Thailand, Mongolia, Brazil, Peru, Meksiko, dan Ukraina.Beasiswa yang diberikan oleh Nodai tersebut mencakup akomodasi tempat tinggal berupa asrama (lengkap dengan pemakaian listrik/air/gas), bebas biaya kuliah dan serta uang saku bulanan. Salah satu hal yang cukup menarik untuk diikuti adalah cerita bagaimana sahabat-sahabat kita pelajar Indonesia di Nodai (harus) mampu mengikuti studi program S1 yang semuanya dalam bahasa Jepang tanpa melalui sekolah Bahasa Jepang sebelumnya, serta perlu bekerja sampingan sebagai tambahan biaya hidup selama tinggal di Tokyo. So, nantikan juga kisah-kisah inspiratif para pelajar Indonesia di Jepang pada artikel-artikel berikutnya pada channel yang sama.:D

Pada dasarnya, kesempatan untuk studi di Nodai juga terbuka untuk rekan-rekan lainnya baik dari jenjang S1 maupun graduate program. Namun sebagian besar beasiswa yang dapat digunakan baru bisa diajukan setelah diterima secara resmi di kampus Nodai, dan sebagian besar prosesnya menggunakan bahasa Jepang. Anyway, kita berharap mungkin ke depan akan semakin terbuka berbagai program internasional serta peluang beasiswa dari awal proses masuk, sehingga semakin besar peluang para pelajar Indonesia yang memiliki passion di bidang pertanian untuk dapat mencicipi pembelajaran di kampus Nodai ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun