Jika diperhatikan maka yang menjadi tusukan maut soal pertemanan pada bahasan ini adalah seorang LHI yang juga mantan presiden partai papan tengah. Apapun bentuknya maka untuk hal yang satu ini pertemanan dianggap kesalahan fatal, karena apapun yang dilakukan seorang AF adalah pasti juga dilakukan oleh LHI, itu rumusan pertemanan beberapa media mainstrem.
Jika seorang AF berteman dengan banyak perempuan tidak benar, maka media menggiring opini publik bahwa LHI juga suka berteman dengan perempuan tidak benar, jika AF berteman dengan tukang tipu maka LHI juga dipersepsikan sebagai tukang tipu
Hal yang tidak lepas dari sorotan media adalah bahwa AF adalah orang kepercayaan LHI dan bahkan AF juga dipersepsikan sebagai petinggi partai seperti yang diungkap pada acara infotainment salah satu TV swasta
Inilah yang di persepsikan teman adalah diri kita sendiri, seolah olah ini harga mati bagi beberapa media. Tetapi ini tidak berlaku pada beberapa kasus yang tidak menarik bagi media tersebut. Dan tidak perlu opini publik diarahkan untuk itu.
Jika rumus pertemanan ala media ini di gunakan untuk melihat hubungan seluruh manusia Indonesia maka publik akan terkaget kaget bahwa rumus pertemanan ini ternyata berstandar ganda. Jika rumus itu di lekatkan pada kasus LHI yang memang ditargetkan maka rumusan ini bisa digunakan dengan massif untuk mengisi berita, tetapi jika rumus pertemanan ini dilekatkan pada kasus yang lain yang nota bene bukan sasaran tembak maka rumus ini tidak berlaku alias dinafikan
Baiklah, kita ambil beberapa pertemanan sebagai contoh
1. Pertemanan LHI dan AF maka rumus pertemanan ala media bisa di gunakan
2. Pertemanan antara Nazarudin dan Anas maka rumusannya bisa di gunakan
3. Pertemanan antara Anas dan ibas maka rumusannya tidak berlaku
4. Pertemanan Nazarudin dan ibas maka rumusannya tidak berlaku
5. Pertemanan Nazarudin dan anas kepada pak SBY maka rumusannya tidak berlaku
6. Pertemanan Angelina sondakh dengan Ibas maka rumusannya tidak berlaku
7. Pertemanan Miranda Gultom dan Megawati, maka rumusannya tidak berlaku
8. Pertemanan wa ode nurhayati dengan Hatta Radjasa maka rumusannya tidak berlaku
Nah itulah standar ganda pertemanan... dan itulah inti tulisan ringan sambil minum teh ini
Ini saya temukan lagi contoh pertemanan yang lain, apakah pembaca bisa menilai standar apa nanti yang akan di gunakan, pertemanan ini menyangkut yudi setiawan dan asisten staff ahli presiden
JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan hasil tes urine Wisnu Agung Prasetya, Asisten Staf Khusus Presiden, negatif narkoba.
"Setelah keduanya ditangkap yakni Wisnu dan Yudi, dilakukan tes urine terhadap keduanya. Hasil tesnya, untuk Wisnu negatif narkoba, Yudi positif narkoba," katanya, Minggu (14/10/2012) siang.
Menurut Rikwato, Wisnu tetap menjadi saksi untuk kasus pemilikan narkoba dan senjata api tanpa izin dengan tersangka Yudi Setiawan. "Kasus narkoba dan senjata api, tetap ditangani Polda Metro Jaya," tambahnya.
Yudi ditangkap bersama Wisnu Agung Prasetya, di Apartemen Sudirman, pada Rabu (10/10) sekitar pukul 13.00 WIB oleh tim dari Polda Kalimantan Selatan dan Polda Metro Jaya.
Awalnya, orang yang ingin ditangkap adalah Yudi, tersangka kasus penyalahgunaan wewenang di Bank Kalsel yang ditangani Polda Kalsel. Diduga Yudi, salah seorang direktur bank tersebut, membobol banknya hingga miliaran rupiah. "Yudi sudah dibawa ke Polda Kalsel pada 11 Oktober lalu," katanya.
http://nasional.kompas.com/read/2012/10/14/15520891/Wisnu.Asisten.Staf.Khusus.Presiden.Negatif.Narkoba
terima kasih bagi yang membaca sentilan ringan ini