Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Malam yang Tak Berujung

14 Juni 2013   23:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:00 76 0
Hampir di setiap lorong
jerit tangis membungkus duka mendalam
Pintu, jendela, tertutup menandakan takut

Duhai engkau yang mengaku
Engkau adalah utusan-Nya
Mengapa peri lakumu menantang semua
dan membawa luka, duka bagi yang lain
Tak sadarkah kau
Tuhan menciptakan semua?
Jika semua ciptaan-Nya
Mengapa engkau menjadi pembinasa baginya?

Putih hendak menonjolkan kesucian
Kesucian yang sebenarnya berasal dari nurani
Nurani tempat Dia bertahta
memancar ke dalam laku

Tapi putih hanya luar
biar tampak seperti orang suci
Namun, nurani sudah menghitam
menghantam tiada belas kasihan
orang-orang yang kau lihat hitam di luar
kotor dan tak sama dengan mu

Sampai kapan hatimu menyadar
Putih di luar hitam di dalam
Hitam seperti malam yang tak berujung

Love You My Dear

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun