Sahabat pembelajar, menjadi kebahagiaan tersendiri bisa menyapa dan tatap maya dengan sahabat semua. Saya awali jumpa kita dengan sebuah pantun: seorang gadis bernama Maya, mengambil air di waduk Pluit. Walau kita hanya bisa tatap maya, hati riang walau tak punya duit, juga tidak pelit tapi jari terus mengetik, menyajikan materi komplit, dan tidak berbelit-belit.
KEMBALI KE ARTIKEL