Pernyataan ini disampaikan Hadi dalam debat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur 2024 yang berlangsung di Plenary Hall, GOR Kadrie Oening Sempaja, Samarinda, pada Rabu (23/10/2024).
"Ketika saya menjadi wakil gubernur, saya juga menjadi salah satu anggota Satgas Stunting. Jadi, saya sangat memahami angka-angka terkait stunting ini," ujar Hadi Mulyadi.
Meski begitu, Ia mengakui bahwa pada 2022, angka stunting di Kalimantan Timur sempat berada di atas rata-rata nasional, yakni 23,9 persen. Namun, melalui berbagai program dan intervensi yang dilakukan, angka tersebut terus menurun.
Hadi menjelaskan bahwa pada 2023, angka stunting di Kalimantan Timur turun menjadi 22,9 persen, dan pada Desember 2023, angkanya kembali turun ke 18,3 persen. Tren positif ini berlanjut hingga pertengahan 2024, di mana angka stunting mencapai 14,5 persen, jauh di bawah angka stunting nasional.
"Data terbaru menunjukkan penurunan yang signifikan. Jadi, saya sarankan agar data di-update," ujar Hadi, menekankan pentingnya melihat perkembangan terkini untuk memahami keberhasilan penanganan stunting di provinsi tersebut.
Hadi juga menyinggung bahwa lonjakan angka stunting pada 2022 sebagian besar disebabkan oleh dampak pandemi COVID-19 yang baru saja berakhir. Namun, sejak saat itu, berbagai langkah penanganan stunting yang efektif telah memberikan hasil nyata bagi masyarakat Kalimantan Timur.
"Persoalan kesehatan masyarakat memang bukan hanya tentang stunting, ada banyak aspek yang perlu diperhatikan. Tapi stunting adalah prioritas karena menyangkut masa depan generasi kita," tambah Hadi.
Keberhasilan ini mencerminkan komitmen pemerintahan Isran-Hadi dalam memperbaiki kesehatan masyarakat melalui program-program yang terukur dan berdampak langsung.
Stunting yang selama ini menjadi masalah nasional kini mulai diatasi dengan langkah konkret di Kalimantan Timur, menunjukkan kepemimpinan yang efektif dan berfokus pada kesejahteraan masyarakat.