Di hadapan warga Kota Bontang, Hadi menyebutkan bahwa Isran Noor adalah satu-satunya kepala daerah yang dengan berani menolak kebijakan pemerintah pusat, melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), yang berencana menghapus tenaga honorer.
"Kami berdedikasi untuk melindungi tenaga honorer yang terancam dihapus. Di bawah kepemimpinan Isran Noor, kami berjuang memastikan mereka tetap mendapatkan tempat dalam sistem pemerintahan, khususnya di Kalimantan Timur," ujar Hadi di Kelurahan Tanjung Laut, Bontang.
Hadi menegaskan bahwa dari 36 provinsi di Indonesia, hanya Isran Noor yang menentang kebijakan tersebut secara terbuka. "Beliau adalah satu-satunya gubernur yang berani menolak penghapusan tenaga honorer. Ribuan orang yang diuntungkan oleh kebijakannya patut bersyukur dan mendukung perjuangannya," lanjutnya.
Keputusan Isran Noor untuk mempertahankan tenaga honorer di Kalimantan Timur telah memberikan dampak positif besar, menjadikan hal ini sebagai salah satu prestasi utama dalam masa jabatannya. Selain itu, Hadi juga mengungkapkan sejumlah pencapaian lain yang telah diraih di bawah kepemimpinan Isran Noor, termasuk peningkatan drastis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalimantan Timur yang naik dari Rp15 triliun menjadi lebih dari Rp25 triliun dalam lima tahun terakhir.
Peningkatan APBD tersebut, menurut Hadi, telah mempercepat pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah provinsi, termasuk proyek besar pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara.
"Selain membangun infrastruktur, perhatian kami juga tertuju pada kesejahteraan tenaga kerja, khususnya tenaga honorer yang sempat berada dalam situasi sulit," kata Hadi.
Dalam kampanye tersebut, Hadi juga berterima kasih kepada sejumlah pihak yang mendukung pasangan Isran-Hadi, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat. Ia juga menyinggung tantangan yang dihadapi dari lawan politik, namun tetap optimis bahwa perjuangan mereka akan terus mendapat dukungan luas dari masyarakat.
"Kami telah membuktikan komitmen kami untuk memperjuangkan kesejahteraan tenaga honorer, dan ini bukan sekadar janji politik. Kami akan melanjutkan perjuangan ini demi kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur," lanjutnya.
Kampanye di Bontang ini juga menjadi ajang untuk mengajak warga mendukung penuh pasangan Isran-Hadi dalam menjaga keberlanjutan kesejahteraan tenaga kerja, terutama mereka yang sempat terancam diberhentikan. Hadi menekankan bahwa dukungan rakyat adalah fondasi keberhasilan perjuangan ini.
"Dukungan dari kalian semua sangat penting bagi kami. Bersama, kita akan terus memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja di Kalimantan Timur, dan memastikan bahwa pembangunan bukan hanya fisik, tetapi juga menyentuh kesejahteraan rakyat," tutup Hadi.
Dengan komitmen dan keberanian yang telah ditunjukkan, Isran Noor dan Hadi Mulyadi semakin mendapat tempat di hati masyarakat Kalimantan Timur sebagai pemimpin yang tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga berjuang untuk kesejahteraan tenaga kerja dan keadilan sosial.