Sepasang betis kekar ,
Mengayuh ...sekuat tenaga
Berlomba menghindar kejaran Pamong Praja
Ah ....penguasa-penguasa...!!!
Mengapa mengapa kau tega ?
Mengapa kau tega bersekutu dengan nasib ?
Nasib yang kian menghimpit , dan penguasa berhati sempit ...
Sepasang betis berpacu kencang ,
Mengayuh ,,,tanpa peduli peluh ....
Menghindar , bersembunyi dilorong kehidupan
Menghindari kejaran Pamong Praja
Dan bertekuk dilutut sang nasib..
Dalam bisik lirih " Maaf istriku,hari ini periuk kita tak ada nasi"