Setiap orang pasti memiliki sebuah hobi. Hobi adalah sebuah aktivitas yang kita lakukan dengan suka cita dan aktivitas ini membuat kita merasa bangga atau nyaman. Dengan melakukan hobi yang kita miliki akan menimbulkan perasaan damai sehingga kita bisa melakukan aktivitas penting lainnya yang membutuhkan pemikiran keras, dengan baik.
Begitu juga dengan saya…saya memiliki beberapa hobi yang sering saya lakukan kala pikiran sedang sedikit ruwet, atau kala tidak rasa mood dalam beraktifitas. Hobi-hobi yang saya miliki ini biasanya saling berkaitan satu dengan lainnya. Hobi-hobi yang saya miliki adalah membaca, menulis, mendengarkan musik, menonton film, dan jalan-jalan.
Adapun maksud saya bahwa hobi ini saling berkaitan adalah: Saya senang membaca, berbagai buku saya baca. Dengan membaca hobi menulis yang saya miliki bisa dikembangkan, yaitu dengan banyak membaca saya bisa memiliki referensi-referensi yang mendukung dalam pembentukan karakter tulisan saya. Saat saya merasa lelah atau jenuh membaca atau menulis, untuk mengembalikan kembali mood saya, maka saya biasanya akan menonton film atau mendengarkan musik-musik yang disukai. Film yang saya tonton bukan di XXI atau sinema 21, tetapi di PC pribadi. Maklum…saya terlalu sering kena kanker (kantong kering maksudnya hehe..). Film-filmnya saya dapat dari warnet-warnet yang pernah saya kunjungi. Jika menonton film atau mendengarkan musik bisa membuat mood saya untuk menulis datang lagi, maka saya akan coba untuk menggali ide untuk bisa ditulis. Namun jika tidak, maka biasanya saya akan jalan-jalan keluar rumah, sekedar mencari angin segar, sehingga pikiran bisa tenang kembali. Termasuk saat saya menulis tulisan ini. Tulisan ini saya buat sambil mendengarkan musik degung.
Degung adalah sebuah musik instrumen gamelan daerah yang juga biasanya dipadukan dengan alat musik modern. Ada dua degung yang sementara ini saya ketahui, yakni Degung Sunda dan Degung Bali. Kedua-duanya sangat saya suka karena di pendengaran saya kedua-duanya terdengar begitu indah. Keindahannya ini terlihat dari suara kendang yang seolah-olah membuat jantung bergetar. Selain permainan kendangnya yang mendayu-dayu bergelombang, yang tidak akalah penting adalah lagu-lagu yang dimainkan. Lagu-lagu yang dimainkan bisa lagu daerah dan bisa juga lagu modern. Sebelumnya saya hanya tahu Degung Sunda saja. Namun setelah saya bergabung sebagai pendengar radio Gitabali, saya baru tahu ternyata ada Degung Bali. Melalui radio inilah Degung Bali pertama kali saya dengar dan Degung Bali tidak kalah indahnya dengan Degung Sunda. Saya jadi bangga sebagai putra Bali, walaupun sampai saat ini saya belum bisa memainkan gamelan Bali, namun dengan mendengarkan saja saya rasa tidak mengurangi rasa bangga saya pada seni Bali begitu juga dengan seni Sunda.
Mendengarkan degung seolah-olah saya sedang berjalan di daerah pegunungan yang indah, berjalan di jalan naik turun yang di sekitarnya terdapat pemandangan yang begitu indah, udara yang sejuk, sehingga pikiran saya bisa tenang dan saya merasa nyaman dan rasanya saya tidak ingin kembali ke dunia nyata. Kalau saya coba tirukan suara degung itu, kira-kira suaranya seperti ini:
Ning nang ning nung tupek tupek dung dung dung dung…
Tulit tit tit tulit tit tiiiiit…
Ning nang ning nung tupek tupek dung dung dung dung…
Tulit tit tit tulit tit tiiiiit…
Ning nang ning nung tupek tupek dung dung dung dung…
Tulit tit tit tulit tit tiiiiit…
Nah suara degung itu seperti tulisan yang dicetak miring di atas, baik Degung Sunda maupun Degung Bali hampir sama seperti itu. Ning nang ning nung…adalah suara instrumen gamelannya, tupek tupek dung dung dung dung…adalah suara kendangnya yang saya katakan membuat jantung bergetar, dan Tulit tit tit tulit tit tiiiiit…adalah suara seruling yang mengiringi dan membuat degung itu semakin terdengar mendayu-dayu.
Tulisan ini bisa dihasilkan…karena saat menulis saya sedang mendengarkan Degung Bali dan ide untuk menulis ini juga karena saya mendengarkan degung. Mendengarkan musik memang sudah lama menjadi hobi saya dan mendengarkan degung adalah hobi baru saya.
Bagi rekan-rekan kompasianer yang juga senang mnedengarkan degung, baik itu Degung Sunda maupun Degung Bali, maka tidak ada salahnya komentar di sini, jika saja ada definisi saya tentang degung yang salah dan harus diperbaiki atau mungkin menjalin pertemanan dan kita bertukar koleksi degung yang dimiliki atau mungkin hobi lainnya yang berkaitan dengan musik tradisional. Tradisi harus selalu dilestarikan.
Salam degung!