Terbias seberkas senja
yang beranjak pergi bergayut pada malam
dan lampu-lampu kota di pesisir itu
menambah semarak temaram yang beranjak hilang
Umar, dengarlah nyanyian sajak dariku
Kau yang terkasih
Masih kurajut hati dalam altar cinta
Umar, bisakah kau lihat ukiran namaku?
di batas senja di ambang ayunan bunga
Berbaris-baris camar menyambar lautan
namun temaram tetap tak bergeming hadirkan engkau
kau Umar, tetaplah merapat dalam bahuku
dan bunga senja itu
adalah saksi hati yang tak terpenggal untuk mengasihimu