Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Temaram-temaran di Batas Waktu

2 Agustus 2012   03:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:19 81 0
Sekuntum bunga berayun menanti kumbang

Terbias seberkas senja

yang beranjak pergi bergayut pada malam

dan lampu-lampu kota di pesisir itu

menambah semarak temaram yang beranjak hilang

Umar, dengarlah nyanyian sajak dariku

Kau yang terkasih

Masih kurajut hati dalam altar cinta

Umar, bisakah kau lihat ukiran namaku?

di batas senja di ambang ayunan bunga

Berbaris-baris camar menyambar lautan

namun temaram tetap tak bergeming hadirkan engkau

kau Umar, tetaplah merapat dalam bahuku

dan bunga senja itu

adalah saksi hati yang tak terpenggal untuk mengasihimu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun