Banyak juga manusia yang melakukan pendekatan lain guna mencapai kebahagian yang dicarinya itu. Ada yang mendalami pengetahuan atau keahlian tertentu untuk mendapatkan kepuasan diri. Bahkan, perbuatan-perbuatan negatif seperti free-sex, penggunaan Narkoba, dan mabuk-mabukan pun adalah usaha untuk meraih kebahagiaan dengan cara yang lain. Tentunya kita harus kritis terhadap setiap cara yang dianggap bisa mendatangkan kebahagiaan bagi umat manusia. Bisa saja hal-hal tersebut itu hanya malah akan menjauhkan kita dari kebahagiaan.
Ada pula cara alternatif yang diyakini sebagian orang dapat mencapai kebahagiaan, yaitu dengan bersikap cuek terhadap pergolakkan yang terjadi di dunia. Orang-orang seperti ini terkadang menyangkal bahwa ia mengejar kebahagiaan dan hidup mengalir saja. Tapi jika mau jujur, mereka pun ingin bahagia lewat cara mereka yang acuh tidak acuh itu.
Dengan melihat usaha-usaha manusia yang telah disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan yang dicari manusia dalam hidupnya adalah kebahagiaan. Tapi nyatanya ada segelintir orang yang rela hidup menderita demi kebahagiaan orang lain. Berarti, pilihan tujuan hidup manusia ada dua: yang pertama, kebahagiaan diri sendiri, dan yang kedua kebahagiaan orang lain.
Mengusahakan kebahagiaan orang lain adalah definisi dari mengasihi/mencintai. Orang yang tujuan hidupnya seperti ini bahkan rela mati (mengakhiri hidup) demi kebahagiaan hidup orang lain. Logikanya, setelah tujuan hidup ditemukan, lalu mengakhiri hidup pun demi mencapai tujuan itu pasti dilakoni.
Apakah tujuan hidup Anda? Kebahagiaan diri sendiri atau kebahagiaan orang lain?