Seorang anak kecil bertanya kepada ayahnya: “Papa, mengapa Om menonton sambil menangis?”
Ini kisah yang diceritakan teman saya di daerah Luwu. Waktu itu kami sedang berbicara tentang SEAN (Kamasean Y. Matthew, 30 Juni 1995) yang diselamatkan oleh juri melalui hak veto juri. Teman saya menceritakan betapa anaknya kaget melihat Omnya nangis hanya karena nonton Idol. Sejak itu, kata teman saya, dia pun jadi tersentak dan menjadi fanatik mendukung Sean. Ini, tentu, menjadi gambaran bagiyang lain dalam hal mendukung kelanjutan Sean.
Fenomena Indonesian Idol 2012 menjadi hal yang sangat khusus bagi masyarakat Toraja. Betapa tidak, kali ini ada peserta yang mewakili Sulsel, khususnya etnis Toraja. Sejak penyelamatan Sean melalui hak veto juri, komunitas orang Toraja semakin fanatic dan merasa perlu mengkampanyekan Sean. Media jejaring social, seperti Facebook, digunakan untuk mencari dukungan bagi Sean. Group FB yang paling gencar adalah group “Gerakan sejuta SMSuntuk SEAN Idol”, “Sulsel for Sean”, “Fans Club Sean Indonesian Idol”, “Sean 9288”, “Dukung Rakyat Indonesia Buat Sean Menjadi The Next Indonesia Idol 2012”, dan “Kamasean Y. Matthews (sean Idol 2012)”. Demikian juga ada twitter di https://twitter.com/Seaanatics, https://twitter.com/Kamasean, dan https://twitter.com/seanidol2012. Dukungan juga mengalir dari pemerintah daerah. Bupati Tana Toraja mengadakan nonton bareng. Bupati Toraja Utara, tempat asal Sean, langsung mengikuti pertunjukkan Indonesia Idol di Jakarta. Bahkan organisasi kepemudaan Gereja Toraja mengeluarkan surat resmi untuk mendukung Sean.
Sean juga membawa pengaruh bagi suksesi Sulawesi Selatan. Para kandidat yang ingin menjadi Gubernur Sulsel periode 2013-2018 juga menyatakan mendukung Sean. Masing-masing pendukung calon gubernur Sulsel (Tim Sukses) menyatakan bahwa kandidat mereka mendukung Sean.
Ada beberapa refleksi terhadap fenomena dukungan orang Toraja terhadap Sean Idol. Pertama, fenomena Sean ini menegaskan kuatnya budaya kekerabatan etnis Toraja yang begitu diakui di daerah lain. Kekerabatan (Toraja: kasiuluran) adalah salah satu nilai dominan budaya Toraja, menurut Prof M Paranoan, dari tiga belas nilai budaya Toraja. Kedua, Sean menjadi gambaran diri etnis Toraja. Pengenalan diri, harapan, dan perundingan diri digantungkan pada Sean. Sean menjadi pemenuhan harapan, walau maya. Di sisi lain, juga terselip budaya “siri” atau “longko’ Toraya” (rasa malu-citra Toraja). Ketiga, Sean mewujudkan istilah “mendadi tau” (menjadi orang). Filosofi “mendadi tau” ini mencakup keberhasilan status social, harga diri, kemenangan, prestasi, dan pemujaan. Di sini ada upaya pemenuhan self-actualization, pemenuhan aktualisasi diri yang tentu saja membuat seseorang mau berkorban (sms) dengan sukarela dan sukacita.
Dukungan masyarakat Sulsel kepada Sean, tentu bukan sekedar perasaan kedaerahan/kesukuan yang berlebihan (primordialisme). Sean, yang pernah masuk 12 besar Akademi Fantasi Indosiar 2006 Junior, memang layak didukung karena memiliki kualitas suara yang merdu.Ketiga juri Idol juga mengakui kualitas Sean. Ahmad Dhani, Agnes Monica, dan Anang Hermansyah memprediksi Sean melaju ke babak grand final Indonesian Idol 2012 karena Sean (dan Regina) dinilai punya kemampuan teknis bernyanyi yang baik. Hasilnya, benar. Sean dan Regina masuk babak grand final Indonesian Idol 2012. Selamat Sean dan Regina. Luar biasa kasih Tuhan dan berkat-Nya.
Sumber dari blogku: http://paulusmtangke.wordpress.com/
***