Dalam beberapa tahun terakhir, sistem pendidikan di Indonesia semakin menitikberatkan pada prestasi akademik siswa. Tekanan untuk meraih nilai yang tinggi dan berhasil dalam ujian nasional membuat fokus utama pendidikan di banyak sekolah terpusat pada pencapaian akademik. Kondisi ini mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pengembangan aspek non-akademik, seperti kreativitas, keterampilan seni, dan kecerdasan emosional siswa. Padahal, keseimbangan antara akademik dan non-akademik sangat penting untuk membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kreatif, inovatif, dan berdaya saing.
KEMBALI KE ARTIKEL