Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Pengembangan Karakter melalui Art Therapy di Pondok Yatim Abdul Kadir Kurnia oleh Mahasiswa PMM UMM

21 Februari 2024   09:41 Diperbarui: 21 Februari 2024   10:03 154 1

Pengabdian Masyarakat untuk Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang merupakan program yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UMM. Program ini menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi serta kegiatan positif untuk masyarakat langsung di lapangan. Pengabdian Masyarakat untuk Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok 81 gelombang 1 yang dimulai terhitung pada tanggal 19 Januari 2024. Anggota kelompok tersebut terdiri dari Andri Setiawan Lalopua, Muhammad Daffa Rajendra, Regita Shifa Andira, Ade Ifsa Febriani dan Nur Haliza Enim yang berasal dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang dibimbing oleh Ibu Ir. Lourina Evanale Orfa, S.T., M.Eng., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Pendidikan karakter sejak kanak-kanak diketahui mampu membentuk dan memperkuat kepribadian diri sendiri serta meningkatkan karakter baik secara mental dan moral pada anak. Salah satu bentuk kegiatan pengembangan karakter mental pada anak adalah melalui Art Therapy. Art Therapy bermanfaat mampu membantu anak menyelesaikan konflik, meningkatkan keterampilan interpersonal, mengelola perilaku dan mengurangi atau mencegah stress pada anak. Oleh karena itu, kami mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 81 Gelombang 1 tahun 2024 melaksanakan salah satu program kerja kami yaitu Art Therapy kepada anak-anak Pondok Anak Yatim Abdul Kadir Kurnia Malang yang diikuti kurang lebih 7 anak yang berusia 4-15 tahun.

Dalam kegiatan ini, anak-anak diberikan pengetahuan mengenai emosi dan bagaimana cara untuk mengenali emosi pada diri sendiri. Lalu mereka akan diminta untuk menggambar maupun mewarnai menggunakan krayon yang bertujuan untuk mendorong anak mengeksplorasi kesulitan emosional melalui gambar dan memegang krayon ini dianggap mengembangkan cara baru untuk menyalurkan perasaan yang sebelumnya tidak bisa diekspresikan.

Pada kegiatan Art Therapy pertama yang dilakukan tanggal 22 Januari 2024, anak-anak diminta untuk menggambar bentuk berupa wajah, ekspresi, atau sesuatu yang menggambarkan perasaan atau emosi yang sedang mereka rasakan pada hari itu. Selain itu, mereka juga diminta untuk mewarnai gambar tersebut dengan beberapa warna yang juga menggambarkan perasaan mereka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun