"Mbah,  jangan lupa acara dangdut malam ini  di alun -- alun"  Kabul mengingatkan Mbah Kersen saat berpapasan di jalan. Mbah Kersen hanya melirik. Tiga batang bambu seukuran pergelangan tangan bertengger di pundak Mbah Kersen. Bulir keringat mengalir lancar dari dahi ke leher kendurnya. Uban yang terserak di kepalanya berkilau diterpa mentari siang bolong.
KEMBALI KE ARTIKEL