Lelaki 45 tahunan itu menaruh gagang telepon, menyeka dahi dengan air muka kecewa bercampur sesal. "Pak, kabar dari Kun?" bu Sulastri bangkit dengan mata menyala, "Kun menghajar teman sekamarnya" datar pak Jasadin menjawab, lalu meninggalkan istrinya. Gantian bu Lastri yang duduk di kursi pak Sadin, melepas kaca mata tebalnya "anakku satu -- satunya.." batin bu Lastri nelangsa.
KEMBALI KE ARTIKEL