Bahasa Indonesia menjadi sangat disanjung, dipertinggi, dihargai, dan dihormati ketika ia ada di daerah terpencil yang menggunakan bukan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi utama di antara masyarakatnya. Posisi bahasa Indonesia di desa seperti posisi bahasa Inggris di kota besar yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Di Jakarta, orang berlomba-lomba menjadi kebarat-baratan dan bersaing untuk dipandang pintar dengan mencampurkan kosakata bahasa Inggris dalam percakapan mereka. Pandangan ini bahkan diwariskan kepada anak-anak mereka.