Kucing putih berbelang tiga,
Ia masuk lewat jendela,
Mencium aroma ikan di meja,
Namanya Garong,
Dia kucing yang pintar
Badannya kelewat melar
Kalau berjalan menggeol kiri kanan
Dia makan di dua rumah,
Dia tidur di dua rumah,
Dia dimanja di dua rumah,
Dia disayang di dua rumah,
Badannya besar,
Bulunya tebal,
Senyumnya lebar,
Ekornya bergerak tak kelar-kelar,
Saat tetangga mencari selalu ke sini,
Kami tetangga yang dipersatukan oleh seekor kucing,
Kami produk tetangga hasil konspirasi seekor kucing,
Seperti kebanyakan di kota yang biasa saja dalam bertetangga,
Asal kenal dan menyapa sekadarnya,
Tapi sejak Garong hadir,
Interaksi antar tetangga jadi meningkat,
Ada cerita dari tingkah si Garong dan tambahan cerita lainnya,
Ternyata saat Ramadan dia ikut puasa,
Tak menyentuh makanan yang tersedia,
Tak minum dari tempat biasanya,
Hanya tidur-tiduran dan bermain saja,
Apa dia tahu apa itu puasa?
Konon kucing adalah hewan kesayangan nabi,
Apa dia malaikat berwujud kucing?
Seperti doraemon, alien ruang angkasa yang menjadi kucing pintar di bumi?
Garong yang manja,
Garong yang mendua,
Membuat manusia bercengkrama,
Garong yang mendua,
Mendua yang bijaksana,
Dari seekor kucing buat manusia,