Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kurasakan Bibirmu di Cangkir Kopiku

6 Maret 2023   08:01 Diperbarui: 6 Maret 2023   07:58 327 44


Sudut kafe ini adalah tempat favoritku
Tak terlalu terlihat
Tapi jelas melihat seluruh ruangan
Siapa yang datang dan pergi

Kusesap cangkir kopi pertamaku
Hitam
Kental
Tanpa gula

Mataku mulai menyala
Kuambil gawai
Lalu kutulis cerita
Teman setia yang selalu kubawa

Otakku menyala
Ribuan huruf tumpah tanpa jeda
Kata demi kata
Hingga kopiku pun tak bersisa

Pikirku melayang
Ada kamu yang terbayang
Perempuan cantik tersayang
Meski belum sepenuhnya kusandang

Kamu adalah impianku
Kamu adalah idamanku
Kamu adalah khayalku
Tapi kamu adalah sahabatku

Kusesap cangkir kopi keduaku
Hitam kecokelatan
Berbuih putih di lapisan atas
Sedikit manis dengan aroma vanila

Kucoba lanjutkan ceritaku
Tapi terhenti
Entah kenapa
Tak ada huruf tak ada kata

Lalu kamu tidak hanya di pikirku
Kamu berdiam di hatiku
Kamu hadir di mataku
Kamu muncul di depanku

Sosokmu nyata menghampiriku
Tidak lagi dalam benak
Jantungku terkejut telak
Aku harus bersikap bijak

Lalu kamu tersenyum
Meraih cangkir kopiku
Menyeruputnya satu kali
Meninggalkan jejak bekas bibirmu

Lalu kamu meraih tanganku
Menepuk punggung tanganku
Ini bukan mimpi
Kamu hadir karena pikiranku

Lalu kamu pergi entah kemana
Aku tak beranjak
Sebab kamu sudah tampak
Sebab kurasakan bibirmu di cangkir kopiku





KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun