Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Di Bawah Pohon Tabebuya

28 Februari 2023   06:30 Diperbarui: 2 Maret 2023   21:15 453 46
Kamu berteduh di bawah pohon Tabebuya
Di siang bolong saat jeda kantor
Menunggu pesanan rujak buah
Di trotoar yang jadi pangkalan jajanan

Kamu menunggu di bawah pohon Tabebuya
Di senja yang merona
Menunggu jemputan armada
Pulang ke pelukan bunda

Pohon Tabebuya sebagai penanda
Gedung kantormu berada
Titik kita selalu berjumpa
Saling tatap tapi tanpa suara

Kulihat pohon yang sama
Pohon Tabebuya di trotoar sana
Dari jendela kaca gedung seberang
Gedung kita saling berhadapan

Dipisahkan jalan
Dibatasi pedestrian
Aku di lantai 5 di gedungku
Kamu di lantai 4 di gedungmu

Selalu kuperhatikan
Kau menatap pohon Tabebuya lewat kaca
Kumenatapmu yang menatap pohon Tabebuya via jendela

Hingga Tuhan punya rencana
Mengenalkan kita dengan cara luar biasa
Saat itu hujan rintik
Senja menjelang untuk kita pulang

Kita menunggu bersama
Di bawah pohon Tabebuya
Yang sedang berbunga rindang
Bunga berjatuhan di rambutmu

Kuberi tahu
Sambil menatapmu ragu
Tapi hati tak bisa ditunggu
Ternyata kita ke arah yang sama

Lalu kita batalkan pesanan armada
Dan mencegat taksi yang lewat
Kali ini ada kata dalam tatap
Ada suara dalam kedap

Suara hati
Suara jiwa
Ternyata kita mengharap yang sama
Merindukan yang sama

Aku merindukanmu
Kamu merindukanku
Terima kasih
Pohon Tabebuya di trotoar sana

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun