Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Pilihan

Eranya Storytelling di Komunikasi Merek

6 Februari 2021   10:59 Diperbarui: 6 Februari 2021   11:14 394 35
Belum lama ramai di media sosial tentang surat keberatan dari salah satu tim komunikasi merek barang-barang outdoor kepada seorang youtuber yang me-review salah satu produk keluaran merek tersebut.

Surat tersebut dianggap berlebihan dan cenderung "mengatur" review sang youtuber padahal jelas-jelas itu review mandiri bukan endorsement yang difasilitasi sang pemilik merek alias bukan review berbayar.

Singkat cerita sang youtuber mendapat banyak dukungan dari netizen dan konten kreatif lain. Bahkan seorang konten kreatif besar menghadiahi kamera yang lebih Mahal dan lebih canggih buat sang youtuber. Sedangkan merek-nya dihujani kritik bertubi-tubi dari para netizen.

Pelajaran yang bisa diambil dari kasus tersebut adalah bahwa komunikasi itu penting bagi sebuah merek. Bukan hanya kampanye komunikasi pemasaran berupa iklan, advertorial, atau promosi above the line lainnya, tapi justru di era media sosial saat ini komunikasi below the line seperti bagaimana kasir atau pelayan menyapa konsumen juga harus diperhatikan. Termasuk menyikapi konten kreatif yang melakukan review terhadap produk kita misalnya.

Media sosial menjadi tempat berekspresi para penggunanya. Selama tidak melanggar peraturan yang ada seperti UU ITE misalnya, semua bebas saja dilakukan. Justru review dari para konten kreator bisa jadi masukan bagi pemilik merek selain tentu saja promosi gratis karena bukan endorsement berbayar.

Di era keterbukaan seperti ini sudah tidak zamannya lagi bagi sebuah merek melakukan kampanye komunikasi yang berisiko. Menjaga imej produk sesuai dengan positioning

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun