Khanza (10) dan Nazwa (8), adik kakak ini masing-masing duduk di kelas 4 dan kelas 2 di sekolah dasar yang sama di daerah Bekasi. Setelah ikut membaca surat pemberitahuan lewat ponsel ibunya, keduanya tampak sedih. "Aku pengen sekolah. Bosen di rumah melulu," begitu yang terlontar pertama dari Nazwa. Khanza pun menambahkan, "Corona lama banget sih perginya. Bikin susah semua aja."
Khanza dan Nazwa sedikit banyak sudah paham penyebabnya adalah virus Corona yang membuat mereka harus berdiam diri di rumah. Tapi di pikiran anak-anaknya, kelamaan di rumah bikin bosan selain mereka ingin bermain lagi dengan teman-temannya di sekolah. Sangat mungkin mereka merasakan stres.
Hal yang sama buat kita yang dewasa sekali pun. Bencana pandemi Corona ini menang tidak mudah buat semua. Banyak yang stres dibuatnya. Makin banyak yang terpapar, makin banyak memakan korban jiwa, makin banyak aktivitas yang terhenti. Kegiatan bisnis, perdagangan, pasar, yang merupakan roda ekonomi pun turun drastis. Yang akan berpengaruh pada keuangan keluarga.
Lalu harus bagaimana kita sebagai orang tua menyikapi ini semua? Apa yang harus keluarga lakukan agar wabah ini tidak membawa bencana yang lebih besar kepada keluarga kita?
Yang pertama keluarga harus kompak dan ikhlas memandang kasus ini sebagai masalah bersama. Orang tua memberi pengertian bahwa semua orang mengalami, bukan keluarga kita saja, bahkan orang-orang di seluruh dunia.