Wajahnya sudah keriput karena usianya yang menjelang tujuh puluh tahun. Ia janda beranak enam yang beberapa tahun terakhir tinggal seorang diri. Anak-anaknya telah memiliki kehidupan sendiri-sendiri dengan keluarganya masing-masing. Mbah Rini demikianlah tetangga-tetangganya mengenalnya. Hari-harinya dilalui dengan kesepian dalam kesendirian . Satu-satunya teman akrabnya adalah Si Putih kucing kesayangannya yang peliharanya seperti anaknya sendiri. Mbah Rini sering berbicara kepadanya seperti kepada manusia.