Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Mereka Menyemangatiku

24 Agustus 2012   02:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:23 44 0
Jam itu tak lelah menghitung detiknya.
Obat-obatan tak jenuh dihanyutkan ke tenggorokan.
Sang ranjang tak penat menopang tubuh yang lunglai.

Pintu berseru mengajak keluar-masuk.
Angin menantang berkeliling dunia.
Mentari terbenam membawa kisah lalu terbit mengabari harapan.

Seisi lemari bersiap mendandani.
Jendela membuka diri menatap jagat.
Langit-langit menjanjikan ribuan bintang berkilau.

Hmmm...
Lampu itu harus tetap bersinar.
Bila tak sanggup karung pemulung siap menampung.

------
Kamarku, Agustus 2012.
2 tahun 4 bulan melawan Myelitis Transversa.

[Puisi pertama yang kubuat semur hidup. Dengan konsep sastra yg minim. Memakai benda-benda yang selalu menemani selama lumpuh.
Hanya ingin menyampaikan isi hati lewat untaian syair yang semoga bisa dimengerti. Tidak dimengertipun tidak mengapa, setidaknya diri sendiri memahaminya]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun