Begitu banyak kisah yang panjang untuk diuraikan, meski jasadmu telah tiada, akan tetapi amal kebaikanmu akan selalu mengalir selamanya. Bersama kawan seperantauan, banyak kisah suka maupun duka menjadi kenangan manis tak terlupakan dan selalu tersimpan dalam jiwa.
Kepergian sang penyampai pesan kebaikan begitu menyisakan duka mendalam bagi anak, istri, kawan, saudara dan tetangga sebab sejatinya di dunia ini tidak ada yang abadi dan semuanya akan kembali pada Allah SWT.
Salah satu cara untuk menguatkan serta mendukung orang yang sedang berduka cita adalah dengan mengucapkan belasungkawa yang tulus serta berisi doa-doa atau harapan baik. Ucapan belasungkawa membanjiri berbagai media sosial guna mendukung keluarga yang sedang berduka, juga mendoakan orang yang telah meninggal dunia agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Dari informasi yang beredar di group WhatsApp menjelang Magrib merasakan sakit di dada dan tembus sampai ke belakang/punggung. Sebelum berbuka puasa, almarhum meminta dibuatkan pepes ikan, lalu almarhum istirahat ke kamar, sementara istri almarhum menyiapkan masakan untuk berbuka puasa, dari informasi yang berhasil dihimpun almarhum Eko Budiharto sedang menjalankan puasa ayyamul bidh. Selanjutnya istri almarhum menengok ke kamar, almarhum sudah dalam keadaan tertelungkup di tempat tidur.
Sebelumnya, waktu jaman pagebluk Covid-19, kalau tidak salah Januari 2021, Eko Budiharto sempat stroke ringan, yang memaksanya tidak bisa beraktifitas di kantor, dan mengharuskan beristirahat sekitar 1 bulan lebih di rumah, selain itu dari informasinya almarhum memang tensi tinggi pada saat itu, menurut keterangan isteri almarhum Eko Budiharto yang dituturkan melalui saluran medsos WA tadi malam, Sabtu 30 September 2023 sore terakhir tensinya itu 120 dan rutin minum obat tensi setiap malam.
Kepergiannya begitu cepat, tak sedikit para kawan sejawat begitu kehilangan. Berita duka itupun, sontak membanjiri berbagai platform media sosial.
Begitulah kira-kira gambaran tentang kawan, sahabat, saudara kita mas Eko, sapaan akrab Eko Budiharto, pria asal Jiwan Madiun Jawa Timur ini.
Sosoknya sederhana dengan murah senyum namun agak sedikit tertutup ini menyimpan kenangan yang tak terhingga dari para sahabatnya.
Eko Budiharto demikian namanya, salah satu sahabat perantauan kami dari Madiun yang sehari hari sebagai ASN di salah satu Kementerian/Lembaga Negara. Awal berkarir di Ujung Pandang, sekarang Makassar sebagai Aparatur Sipil Negara sekitar 1997 hingga 2023.
Pria Kelahiran 11 Januari 1976 ini menghembuskan nafas terakhirnya di kediaman pribadinya di Jalan Maros 1 Perumnas Sudiang Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Perjalanan karirnya penuh lika-liku khas kultur sosok perantau tangguh dari daerah Madiun Jawa Timur. Tak tanggung-tanggung, sekali mendayung tiga pulau terlampaui, ini sebagai bukti baktinya kepada institusi dan negaranya. Demi mengemban tugas negara, semasa hidupnya, Eko Budiharto rela meninggalkan keluarga tercinta sanak saudara.
Gugusan Pulau kalimantan, Sulawesi hingga Papua telah dilaluinya guna mengabdikan diri sebagai staf hingga pejabat struktural. Kemudian karir terakhirnya, disumpah dan dilantik sebagai pejabat Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan (Pedal) Ahli Muda.
Eko Budiharto juga aktif dalam kegiatan keagamaan. Dirinya sering menjadi imam sholat berjama'ah di Mushalla maupun Masjid. Almarhum sangat intens melakukan syiar agama melalui saluran WhatsApp group.