Topeng monyet merupakan hiburan tersendiri di era tahun 80-an. Sering kali kita mendengar kata "sarimin pergi ke pasar" yang dilantunkan sang pawang atau pemilik. Kata-kata tersebut mengingatkan kita akan sebuah hiburan rakyat yang populer di eranya.
Seiring perjalanan waktu keberadaan atraksi topeng monyet mulai tergerus zaman dan semakin banyak orang yang menentangnya, dikarenakan mengeksploitasi hewan.
Memang kalau dahulu kita perhatikan secara seksama, atraksi topeng monyet ini mengandung unsur kekerasan terhadap hewan, pasalnya selain lehernya terikat rantai, monyet ini dipaksa beraksi tak ubahnya sirkus spektakuler, menghibur banyak orang khususnya anak-anak.
Kesenian topeng monyet ini baru saya saksikan langsung, setelah tetangga memanggil seorang pemilik topeng monyet keliling perumahan.