Selama 3 tahun  menuntut ilmu bergelut di dunia seni, di Sanggar Seni Almarhum SIRAJUDDIN  daeng Bantang (passinrilik)  yang terkenal pada masa itu,  setiap malam Minggu Jumriah dan kawan-kawan mempersembahkan tari di Hotel Viktoria sebelum berganti nama, dari sanalah ia dan anak sanggar mulai merasakan hasil sendiri, menerima honor sebanyak 25 ribu rupiah, masa itu honor ini nilainya sangat tinggi.
Selain sering tampil menari, sanggar teater Petta Puang (Bahar Merdu) dan kami sering mengisi acara di TVRI.
Jeda beberapa tahun tidak melanjutkan kuliah, lantaran ALLAH mempertemukan Jumriah menikah dan dikaruniai seorang putra.
Diusia 7 tahun  putranya.
Barulah melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar periode tahun 2006 -2009.
Masa-masa kuliah tersebut, sempat ambil bagian sebagai pemeran utama dalam pementasan Teater dibawa bimbingan Dosen (Kakanda Baetal).
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu , Alloh SWT memberi amanah kepada sosok tangguh ini untuk membimbing, mendidik dan menstransfer ilmunya  kepada anak- anak Bangsa Generasi Emas ini.
Alhamdulilah amanah dari Kepsek Pak  Asril Wahyudi , S.Pd. MPd SD Inpres Perumnas III Makassar sebagai Pembina Kesenian untuk melatih murid-murid yang mempunyai bakat seni berjalan lancar, hambatan pasti ada namun tak mengurungkan niat Jumriah menelorkan darah seni kepada anak muridnya.
Jerih payahnya berbuah hasil, diantaranya menjuarai beberapa tari yaitu Tari Gandrang Bulo Juara II se Sul-Sel dan Tari Kipas juara I se Sul-Sel.
Tak mengenal lelah , bekerja demi anak bangsa.
Dan beliau mulai merintis Sanggar Seni MALEBBI.
Diakuinya, seni adalah  hoby, seni ada dalam jiwa saya sejak lahir.
Dituturkan pula bahwa  seni itu indah dan saya menyukai keindahan. Seni sulit dipisahkan dari hidupnya