23 Mei 2018 03:45Diperbarui: 23 Mei 2018 07:584785
Mubaligh juga manusia punya rasa punya hati, tidak bisa diklasifikasikan seperti buku-buku usang di perpustakaan. Mereka butuh penghasilan layak demi anak istri. Apabila Kemenag memberlakukan daftar nama 200 Mubaligh, dari data tersebut belum tentu semuanya mumpuni, sudah barang tentu ada nilai plus dan minusnya. Dimata Alloh semua sama, asal Mubaligh tersebut dalam membawakan syiarnya tidak mengandung unsur SARA, serta tidak memantik ujaran kebencian syah-syah saja diundang untuk berceramah, sekalipun Mubaligh tersebut hanya mengayuh sepeda, tentu banyak manfaatnya ketimbang mudhoratnya.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.