Beberapa kali saya sering melihat bahkan ikut hadir memenuhi uandangan perkawinan masyarakat Bugis-Makassar. Entah ini aneh atau memang keharusan, ada yang mengganjal pikiran saya. Haruskah PANAI’ menjadi momok menakutkan bagi mempelai laki-laki?? Adakah yang mampu menjelaskan dari mana asal muasal hal seperti itu???
KEMBALI KE ARTIKEL