Peristiwa murid pukul guru adalah tabu, merupakan contoh konkrit betapa pancasila hanya simbolis ruang sekolah, tanpa implementasi nyata di kehidupan berbangsa dana bernegara. Sebagai masyarakat Makassar sekalipun berstatus “perantau” saya merasa kecewa dan meminta ma’af kepada khalayak umum atas insiden memalukan ini seharusnya bisa diselesaikan melalui komite sekolah sehingga tidak terpublikasi, hanya mencoreng kredibitas lembaga pendidikan sekaliber SMKN 2 Makassar, apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur duka nasional telah menjadi konsumsi media.
KEMBALI KE ARTIKEL