Sudahkah, TKW asal Indonesia merasakan sesungguhnya kemerdeaan itu. Sudahkah mereka terbebas dari penjajahan? Justru mereka tak ubahnya sapi perah, boleh di bilang tenaga mereka diperah sementara kesejahteraan mereka belum sepenuhnya terjamin, hingga nyawa taruhannya.
Kualitas keselamatam hidup warga negara indonesia (WNI) di negara asing perlu dipertanyakan. Hal ini masih didapatinya kekerasan terhdap Tenaga Kerja Wanita Indonesia (TKW).
Pemberitaan atas penyiksaan tidak manusiawi yang dialami Erwiana Sulistyaningsih TKW indonesia asal Ngawi Jawa Timur-Indonesia, dilakukan oleh majikan bernama LAW WANTUNG merupakan berita basi, mengapa??? Peristiwa serupa sejenak menguap, dalam sekejap mengendap, betapa mengenaskannya nasib mereka di negara asing. Padahal korelasi devisa mereka (TKW) terhadap indonesia tidak sedikit.
Hal ini mengingatkan kembali akan nasib tragis yang menimpa Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal indonesia seperti kasus kekerasan terhadap TKW asal Indonesia: Nirmala Bonat: disetrika hingga melepuh, disiram air keras hingga cacat kulit pemanen. Siti Hajar: disiksa, diperkosa sang majikan, dipukul martil. Sumiati: disiksa, digunting bibir atas, dipukul. Modesta Rangga Eka: diiris telinganya dan disiksa, dipukul. Hariyatin: disiksa hingga buta permanen, dipotong gaji, tidak diberi makan dengan layak.