18 Juni 2015 19:36Diperbarui: 20 Juni 2015 02:42250
by : Adi Pujakesuma
Duka.... Angeline membisu seribu bahasa Bidadari seumur jagung mengais ajal ulah ketamakan manusia... Bidadari bersayap remuk redam, patah bertubi-tubi.. Tersudut dalam kebahagiaan hasil rekayasa bersama binatang majikan yang memang binatang...
Dan.... Menari bersama mangsa sebelumnya terbelenggu dibelakang istana Retaknya ikatan suci semerbak mewangi depan layar kaca tanpa jendela... Terlahir suci lalu dimatikan dalam kubangan limbah dalam sampah berselimut tinja dan debu... Hadirnya bak mayat hidup sebelum mengenal siapa darah dagingnya
Angeline... Penyendiri.. pucat pasi... peka... Meredam siksa, kelaparan atau apa sajalah, hanya Tuhan, margaretha, ruang dan waktu tahu segalanya Anak manusia paling malang jauh dari sengatan matahari pagi hari... Sebab mentari tak sanggup memacar kala tangis haru menyengat penciumanku
Dia tercabik-cabik oleh dua kekuatan setan...... Sungguh keterlaluan..... Enggan membaur.... Jiwanya lengang berkelana menjelajah menapaki duka nestapa.. Perih nian ku rasa meski aku bukan siapa-siapa baginya....
Sebab... Aku lelaki punya anak sepantarannya Aku juga melihat iblis-iblis neraka bersemayam mengitarinya... Berkecamuk di hati seorang ibu angkat psikopat.....
Tak ku lihat malaikat-malaikat bersama kemungilan jemarinya Sinyal kelucuan, keluguan, keceriaan, keindahannya, tak mampu menarik simpati-NYA Rupanya itikad jahat kehidupan jauh dari Tuhan
Dan.. Arwahmu penasaran tiada nurani Jauh dari kasih sayang... Do’a dan air mata menghantar raihan surgawi
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.